Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Terminologi pembangkit listrik
berbahan bakar minyak pada umumnya diidentikkan dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Walau pada kenyataannya bahan bakar
minyak juga terkadang digunakan pada PLTG. Prinsip kerja PLTD adalah
dengan menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar High Speed Diesel
Oil (HSDO). Mesin diesel bekerja berdasarkan siklus diesel. Mulanya
udara dikompresi ke dalam piston, yang kemudian diinjeksi dengan bahan
bakar kedalam tempat yang sama. Kemudian pada tekanan tertentu campuran
bahan bakar dan udara akan terbakar dengan sendirinya. Proses
pembakaran seperti ini pada kenyataannya terkadang tidak menghasilkan
pembakaran yang sempurna. Hal inilah yang menyebabkan efisiensi
pembangkit jenis ini rendah, lebih kecil dari 50 %. Namun apabila
dibandingkan dengan mesin bensin (otto), mesin diesel pada kapasitas
daya yang besar masih memiliki efisiensi yang lebih tinggi, hal ini
dikarenakan rasio kompresi pada mesin diesel jauh lebih besar daripada
mesin bensin.
Mesin Diesel |
Keuntungan utama
penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar minyak atau sering disebut
dengan PLTD adalah dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih
tersediannya bahan bakar. Kehandalan pembangkit ini tinggi karena dalam
operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA. Mengingat
waktu start-nya yang cepat namun ongkos bahan bakarnya tergolong mahal
dan bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung
meningkat dari tahun ke tahun, PLTD disarankan hanya dipakai untuk
melayani konsumen pada saat beban puncak.
Investasi awal pembangunan PLTD
yang relatif murah, kebutuhan energi di daerah-daerah terisolasi yang
mendesak dan kebutuhan energi daerah-daerah yang belum terlalu besar,
pemerintah Indonesia berinisiatif membangun PLTD yang berfungsi sebagai
base-supply untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah ini,
untuk mengurangi biaya transmisi dan rugi-rugi jaringan dalam
menyalurkan energi listrik dari kota terdekat.
Dengan digunakannya bahan bakar
konvensional maka adanya kemungkinan pembangkit ini akan sulit
dioperasikan di masa depan karena persediaan minyak bumi dunia yang
semakin menipis. Harga minyak yang terus meningkat menjadi pertimbangan
utama dalam menggunakan pembangkit ini. Harga minyak yang mahal
diakibatkan karena pasar minyak dunia yang tidak stabil dan ongkos
transportasi untuk membawa minyak tersebut ke daerah yang dituju.
Padahal di sisi beban, PLN dipaksa menjual dengan harga murah. Inilah
yang menyebabkan PLN rugi besar.
Skema Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) |
Komentar
Posting Komentar