Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Energi Matahari telah diketahui dapat
dirubah menjadi energi listrik dengan berbagai cara. Salah satunya
dengan menggunakan Solar Cell (Sel Surya/Matahari) dengan teknologi
Photovoltaic. Pembangkit listrik tenaga surya jenis Solar Cell
menggunakan konsep sederhana. Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi
energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari
sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan
untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel
surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak
terbatas langsung diambil dari cahaya matahari, tanpa ada bagian yang
berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya
sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.
Teknologi
lainnya adalah Solar Thermal Energy (STE) yang merupakan teknologi
mengumpulkan energi matahari sebagai energi panas dengan menggunakan
pantulan cermin sesuai area yang dibutuhkan yang dipusatkan atau
ditujukan kepada suatu titik penangkap panas matahari yang telah
difokuskan cermin tersebut. Telah terdapat beberapa pembangkit listrik
tenaga matahari/surya (PLTM/PLTS) atau Solar System (Solar Thermal
System) yang dibangun.
![]() |
Solar Thermal System |
Solar
Thermal System lebih cocok untuk daerah panas dan gersang. Kelemahan
Solar System Konvensional adalah berkurangnya tenaga listrik ketika
malam hari ataupun ketika cuaca mendung. Untuk mengatasi hal ini, Solar
Reverse telah membangun sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
(PLTM) atau kadang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di
California. Bedanya adalah cairan pemanas sebagai penggerak turbin
digunakan bukan air biasa, tetapi menggunakan cairan garam (MOLTEN
SALT).
Cairan Molten
Salt dapat mencapai suhu 1000 derajat Fahrenheit (537 derajat Celcius)
ketika mengalir turun dari tower pemanas dan setelah digunakan oleh
turbin, suhu molten salt masih berkisar 500 derajat Fahrenheit (260
derajat Celcius) yang menuju ke tower untuk digunakan atau dipanaskan
kembali.
![]() |
Skema Solar Thermal System |
Teknologi baru
ini agak berbeda dengan sistem tenaga matahari konvensional. Pada
teknologi Molten Salt, cairan tersebut juga disimpan pada tabung
Thermal Storage System yang akan dilepas lagi ketika dibutuhkan pada
malam hari atau ketika cuaca mendung. Hal ini diharapkan sesuai
kapasitas dapat memberikan listrik selama 24 jam penuh.
PLTM/PLTS ini
menggunakan banyak cermin disekeliling tower pemanas untuk memantulkan
cahaya panas matahari ke titik pusat tower yang berisi aliran cairan
Molten Salt. Molten salt yang digunakan dan disimpan diharapkan dapat
memberikan efisiensi kerja dan hasil akhirnya adalah tersedianya
listrik selama 24 jam penuh kepada pemakai.
PLTM/PLTS ini
merupakan pembangkit yang paling efektif untuk di bangun di Indonesia,
melihat iklim dan cuaca di Indonesia yang Tropis. Selain itu pembangkit
ini juga merupakan pembangkit yang sangat ramah lingkungan, karena
tidak ada limbah maupun emisi gas buang yang dapat merusak lingkungan.
Sudah merupakan keharusan global bagi pemerintah Indonesia khususnya
dan negara-negara di dunia pada umumnya untuk beralih membangun
pembangkit-pembangkit alternatif yang ramah lingkungan, mengingat
kondisi sumber energi minyak, gas, batu-bara yang makin lama kian
menipis dan kondisi alam yang sering tidak bersahabat...
Komentar
Posting Komentar